Sistem rangking ditetapkan, CPNS dengan komulatif 255 bisa ikut tes SKB

Image
SISTEM RANGKING SELEKSI CPNS DAN DASAR HUKUMNYA...HOT NEWS Baru baru ini beredar rilis Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi /Menpan RB Nomor 61 Tahun 2018 tertanggal 21 November 2018 tentang  Optimalisasi Pemenuhan Kebutuhan Formasi Pegawai Negeri Sipil Dalam Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018, Peraturan ini berdasarkan info yang di dapat sudah di undangkan dalam Berita Negera 2018 nomor 1545.

KULA URANG SANGAU #402KOTASANGGAU

LEMANG / PELOMOK / AJAN SEBAGAI MAKANAN TRADISIONAL URANG SANGAU


lemang


Dalam rangka memeriahkan hari jadi Kota Sanggau yang ke 402, Pemerintah Kabupaten Sanggau melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas terkait  menyelenggarakan multi even daerah, termasuk kesenian dan adat istiadat Dayak dan Melayu.

cerita berdirinya Kota Sanggau yang ke 402, di peringati tepat pada tanggal 3 April 2018 sejak rentang waktu bulan Maret Tahun 1616, yang sejatinya umur 4 abad ini menjadikan Kabupaten Sanggau masuk dalam salah satu daerah yang memiliki warisan budaya yang cukup tua, ini dibuktikan dengan masih tersimpan dengan baiknya pedang Tan Cam dan diukirlah tahun 1616 oleh Sultan pertama Sanggau.

adapun pegelaran budaya dan adat istiadat HUT Kota Sanggau, tidak terlepas dari cerita tentang nikamatnya makanan tradisional yang biasa di suguhkan dalam even dan upacara penting masyarakat setempat, seperti pada saat pesta perkawinan, pesta syukuran padi / Nosu Mindu Podi, dan kegiatan lainnya masyarakat akan membuat makanan tradisional berupa Lemang /Ajan.

adapun lemang sendiri merupakan makanan tradisional yang terbuat dari beras pulut (beras ketan), yang di masak didalam bambu ( bamboo ) khusus biasa disebut buluh karena terkenal tipis kulitnya, dan dimasak dengan air santan ( air perasan kelapa tua ) yang telah terlebih dulu di berikan penyedap rasa berupa garam sesuai kebutuhan.

lemang / ajan merupakan makanan tradisional yang mengandung makna yang paling penting dalam tradisi dan budaya masyarakat adat di Sanggau yakni makna kerja keras, gotong royong, kebersamaan dan sumber kehidupan, belum lagi makna pelopas (tindakan sekedarnya untuk menyentuh makanan tanpa mengkonsumsinya) sebagai upaya menghindari kemponan (tulah / kutukan alam) bagi yang tidak mengabaikan lemang/ pelomok / ajan tersebut.

tidak sedikit masyarakat yang mempercayai mitos kemponan tersebut, mengingat bahwa hal ini sudah diturunkan dari zaman nenek moyang mereka, namun dalam satu kesatuan masyarakat adat, hal sepertin ini sangatlah sensitif dan sulit untuk di abaikan, karena bagi yang percaya akan menimbulkan bencana dan malapetaka.

dalam pegelaran #402kotasanggau tahun ini, Pemda Sanggau turut memeriahkan dengan perlombaan memasak lemang/pelomok/ajan yang diikuti oleh seluruh SKPD dan instansi terkait yang ada di Kabupaten Sanggau, dengan harapan adanya agenda ini akan menjaga makanan tradisional sebagai warisan budaya masyarakat.

memasak lemang

kiranya dengan adanya semangat peringatan hari ulang tahun Kota Sanggau, rasa Nasionalisme dan Bhineka Tunggal Ika semakin bertumbuh dan menjelma sebagai norma dasar masyarakat di Kabupaten Sanggau khususnya.      

Comments

Popular posts from this blog

NASKAH AKADEMIK RAPERDA PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT HUKUM ADAT DI KABUPATEN SANGGAU

Gerakan Sosial: diantara Doktrinisasi dan Realitas Masyarakat